Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Alternatif Pemindahan Ibu Kota RI di Kalimantan
By Abdi Satria
nusakini.com-Balikpapan-Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (7/5), melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi di Pulau Kalimantan. Kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut keseriusan pemerintah dalam hal pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia (RI).
Daerah pertama yang dikunjungi Presiden Jokowi terletak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Jokowi dan rombongan mendarat sekitar pukul 11.55 WITA di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kota Balikpapan, Kaltim. Kedatangan Presiden dan rombongan disambut oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi dan sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov).
Dari sini Presiden Jokowi langsung menuju ke lokasi yang menjadi alternatif rencana pemindahan ibu kota. Usai meninjau alternatif lokasi ibu kota di Kalimantan Timur, Presiden Jokowi direncanakan akan melanjutkan perjalanan menuju Provinsi Kalimantan Tengah. Presiden Jokowi akan bermalam di Kota Palangkaraya dan akan melanjutkan rangkaian kunjungan kerja keesokan harinya, yaitu di antaranya meninjau lokasi yang menjadi alternatif rencana pemindahan ibu kota.
Sebelumnya, di hadapan para pimpinan lembaga tinggi negara, Presiden Jokowi kembali menegaskan keseriusan pemerintah terkait rencana pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia.
“Kita serius dalam hal ini karena sejak 3 tahun yang lalu sebetulnya ini telah kita bahas internal. Kemudian 1,5 tahun yang lalu kami minta Bappenas untuk melakukan kajian-kajian yang lebih detail baik dari sisi ekonomi, sosial-politik, dan juga dari sisi lingkungan,” ujar Presiden saat buka puasa bersama kepala pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/5) sore.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan A. Djalil.(p/ab)